Selasa, 15 September 2009

Sindrom Ketidakberhargaan diri

Ini adalah sindrom yang mungkin sering atau pernah melanda banyak orang. Saya pribadi juga pernah mengalami sindrom ini. Sindrom ketidakberhargaan diri adalah situasi dimana anda merasa nyaman dengan diri anda, apa adanya, bahkan saking nyamannya anda merasa bahwa anda tidak diperhatikan oleh orang lain. Merasa sudah mentok dengan apa yang ada dalam diri dan apa yang anda miliki. Gak Percaya!!!??? Akan saya berikan sebuah contoh.

Saat saya berkendara. Sering saya tidak sengaja melihat ada orang yang (maaf) buang air kecil di pinggir jalan. Atau mungkin (maaf lagi) buang air besar di pinggir sungai. Yang ada dalam benak saya saat itu adalah, apakah dia tidak malu? Atau tidakkah dia merasa tidak nyaman dengan orang-orang yang sebenarnya memperhatikan dia? Bukankah saat-saat seperti itu adalah saat-saat yang sangat pribadi? Itu contoh simpelnya.

Contoh lain. Mungkin anda pernah merasa, anda nyaman dengan diri anda. Merasa diri anda sudah sempurna dengan apa yang sudah anda capai sekarang. Cukup dengan apa yang ada pada diri anda. Sehingga anda merasa tidak perlu menambah apa-apa lagi untuk diri anda. Biasanya orang menyebut ini adalah sikap “apa adanya”. Jika anda memang orang baik, orang yang sudah pintar, kaya raya, kerjaan lancar, banyak teman, banyak koneksi, dicintai saudara dan keluarga, dan yang paling penting, dekat dengan Tuhan. Silahkan bersikap “apa adanya”.

Namun saya tidak akan setuju apabila sifat anda penyendiri, destruktif, cuek dengan lingkungan anda, merasa diri anda kurang berharga, tidak percaya diri, (lainnya sebutkan sendiri), beserta segebok sifat-sifat yang kurang membangun lainnya. Dan anda bilang bahwa ini adalah “apa adanya saya”. Dan kenapa saya bilang anda nyaman? Karena anda tidak segera bangkit dari keadaan tersebut! Malas mencari informasi bagaimana cara menarik diri anda dari lubang penghabisan itu. Malas mencari teman untuk diajak berdiskusi bagaimana cara bangkit dari ketidakberdayaan anda!. dan malas curhat pada Tuhan untuk diberi jalan. Meratapi diri, dan menyerah, serta bersikap (seolah) nyaman lagi . . . . .

Sudah setuju? Sindrom ini adalah sindrom yang rumit. Karena memang sulit dideteksi oleh diri sendiri. Penanganannya mudah, beri gambaran yang jelas tentang apa yang ingin anda capai. Apapun itu tentang diri anda, apa yang ingin anda capai, atau keadaan sosial anda. tulis kalau perlu, pajang. Supaya ingat bahwa anda adalah seseorang yang ingin menjadi lebih baik lagi dari kemarin. Yakinlah bahwa anda bisa merubah kebiasaan anda. memang harus dipaksa. Dan anda nantinya pasti akan merasa sedikit ga nyaman dengan kebiasaan baru anda, hanya diawalnya saja! Sebulan anda bertahan dengan sedikit usaha. Maka pasti akan ada perubahan dalam hidup anda, dan jangan takut gagal.

Kegagalan adalah hal yang biasa ditelan oleh orang-orang yang sukses! Mereka tidak akan berhenti hanya karena sebuah kegagalan. Mereka baru berhenti saat sukses. Dan jangan dengarkan suara-suara dari pikiran anda maupun dari orang-orang di sekeliling anda bahwa anda tidak bisa berubah, anda sudah sempurna kok, dsb. Bukankah yang lebih tahu diri anda adalah anda sendiri? Ada sebuah nasehat dari guru saya, “nak, apabila suatu saat kamu merasa sudah mentok pada suatu hal saat kamu sudah berusaha dengan sekuat tenaga. Seperti ada tembok yang menghalangi jalanmu, maka disaat itu adalah saat dimana muncul suatu inovasi.” Anda akan menemukan cara bagaimana melewati tembok tersebut.

Ada sebuah cara untuk meminimalkan kegagalan. Yaitu dengan belajar (^^_). Pasti dong. Kenapa bilang minimal? Karena kalo ga mau gagal. Ya jangan mencoba! Dan anda ga akan kemana-mana! Hehehehe